Halaman

Selasa, 18 Februari 2020

INDONESIA DAN PARADIGMA


Wajah Indonesia tak lagi sama seperti dulu, dalam perkembangannya lndonesia mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat signifikan. Namun seiring dengan itu, banyak pula permasalahan-permasalahan yang muncul. Seperti yang kita tahu bahwa hampir dari segala bidang terdapat banyak sekali masalah, mulai dari bidang ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan masih banyak lagi.
Dalam bidang ekonomi masih banyak sekali masalah-masalah yang belum terselesaikan, seperti turunnya nilai rupiah, tidak stabilnya harga bahan pokok, rendahnya pendapatan perkapita, banyaknya penduduk dengan penghasilan menengah kebawah dsb. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor. Banyak yang  menyatakan bahwa hal itu adalah salah pemerintah yang tidak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebenarnya itu tidak hanya faktor dari pemerintah, namun ada beberapa faktor lain, seperti sumber daya manusia yang kurang berkualitas, faktor geografis, pertumbuhan penduduk, dan faktor lainnya yang menyebabkan permasalahan di bidang ekonomi.
Dalam bidang sosial budaya pun demikian, banyak sekali permasalahan yang tak kunjung usai sampai sekarang, seperti tingginya tingkat kriminalitas, meningkatnya kemiskinan, banyaknya pengangguran, lingkungan kumuh, disintegrasi, deskriminasi dsb. Hal itu disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pencari kerja dan lapangan pekerjaan yang ada, SDM yang kurang kreatif dan inovatif, kurangnya toleransi, kurangnya kesadaran berbangsa dan bernegara, kurangnya jiwa nasionalisme serta masih banyak lagi faktor lain. Akhirnya berujung pada kesejahteraan masyarakat yang menurun, yang menyebabkan masalah-masalah sosial.
Tak hanya di lingkungan masyarakat saja, permasalahan juga muncul di pemerintahan, permasalahan politik kian memanas baru-baru ini, mulai dari diadakannya pemilu serentak, konflik dalam pemilu, serta permasalahan pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden dengan waktu yang cukup lama. Tidak hanya masalah pemilu, masalah memilihan menteri, KKN, isu-isu poitik, persaingan dalam politik dan masih banyak lagi masalah-masalah politik yang membuat masyarakat resah. Indonesia saat ini dilanda permasalahan yang mengkhawatirkan untuk keutuhan NKRI, bagaimana tidak, banyak tokoh-tokoh masyarakat yang gila tahta dan harta, bukan sibuk menata dan menjalankan tugasnya, justru sibuk mengorek-ngorek yang bukan haknya. 
Lalu bagaimana lndonesia di bidang pendidikan? Dalam era kemajuan di bidang pendidikan saat ini, pendidikan di Indonesia tak kalah jauh dengan pendidikan di negara berkembang lainnya. Banyak generasi muda mencetak presentasi dalan kancah nasional, Asia, maupun internasional, baik dalam bidang akademik maupun non akademik yang telah di akui dunia. Namun dibalik semua itu, ada banyak anak di lndonesia yang kesulitan dalam mengenyam pendidikan, bahkan ada yang tak bisa bersekolah. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi ekonomi sulit, sarana prasarana yang kurang memadai, sulitnya akses ke sekolah, kurangnya tenaga pengajar, kurangnya motivasi belajar dsb.
Selain dalam bidang pendidikan, dalam bidang teknologi yang saat ini sangat berkembang pesat,  meski cenderung perperan sebagai konsumen, namun lndonesia terus mengupdate peranannya dalam bidang teknologi. Seiring dengan itu banyak pula anak-anak bangsa yang mulai menciptakan teknologi-teknologi canggih yang memiiki banyak manfaat. Di era milenial ini, perkembangan dan penggunaan teknologi tak dapat dibatasi lagi, teknologi canggih ada di mana-mana, penggunanya pun tak mengenal usia, mulai dari yang muda hingga yang tua, dari yang kaya sampai yang miskin, dari kota sampai desa, semua menggunakan teknologi. Teknologi memang sangat membantu manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun apa jadinya jika penggunaan teknologi tidak diimbangi dengan pemikiran yang bijak? Justru teknologi yang pada dasarnya membantu justru dapat merusak. Hal itu disebabkan oleh penggunaan teknologi yang kurang bijak, seperti penggunaan smartphone, internet, komputer, alat transportasi, alat industri dsb. Saat ini sangat marak kasus tentang penyalahgunaan sosial media, dimana semula sosial media digunakan sebagai alat komunikasi, membagi ilmu pengetahuan dsb, saat ini justru digunakan untuk saling menghujat. Banyak sekali orang yang menghujat, menghina, mengolok-olok, dan menyebar hoax / berita bohong melalui sosial media, menjual barang yang tidak layak jual, bahkan hingga menjual orang, yang tentunya berakibat buruk. Hal itu dapat disebut sebagai tindak kriminal melalui sosial media, sungguh ironis.
Meninjau ulang dari berbagai permasalahan di lndonesia dan beberapa penyebabnya, sebagian besar sumber masalah adalah dari diri manusia. Kurangnya kesadaran terhadap norma, kurang berpegang teguh pada agama, kurangnya toleransi, tidak menjunjung tinggi keadilan, tidak adanya jiwa pejuang, kurangnya jiwa nasionalisme, sikap individualisme, sifat egois, terlalu berantusias, merupakan penyebabnya utama terjadinya masalah. Selain itu, masyarakat masyarakat lndonesia telah melupakan salah satu pilar bangsa lndonesia, yakni pancasila. Mari menelaah kembali dasar negara kita yang telah disusun sesempurna mungkin oleh para tokoh pejuang NKRI di masa lalu yakni Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara kita yang mengandung nilai-nilai luhur yang baik, sesuai dengan kepribadian bangsa dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam hidup beragama, berbangsa, dan bernegara. Selain menelaah nilai-nilai tersebut kita juga harus mampu mengimplementasikan nya dalam kehidupan sehari-hari, yakni kehidupan yang berpedoman pada pancasila yang disebut pancasila sebagian paradigma kehidupan.
Pada era kemajuan saat ini banyak rakyat Indonesia yang mulai lupa bahkan sengaja mengabaikan dasar negara lndonesia, yaitu pancasila. Rakyat lndonesia mulai tak berpegang teguh pada nilai-nilai luhur pancasila, mereka lebih asyik mengkuti tren masa kini yang lebih condong pada bangsa barat, mereka lebih asyik pada pemikiran dan egonya masing-masing. Hal itulah penyebab terjadinya ketimpangan dan permasalahan. Salah satu contoh yaitu ketika ada kasus dimana ada daerah di lndonesia yang ingin melepaskan diri dari lndonesia, adapula perselisihan antar suku, hal itu disebabkan sifat egois dan kurangnya toleransi, mereka tidak mengamalkan pancasila sila ke-3 yaitu "persatuan lndonesia". Alangkah lndahnya apabila mereka mengamalkan sila ke-3 itu? Tidak ada ada perselisihan, hidup damai dan bersatu, sungguh lndonesia akan kuat jika rakyatnya bersatu. Namun sayang, banyak orang yang tak peduli hal itu.
Indonesia tak akan mampu berdiri tanpa rakyatnya, lndonesia tak akan mampu unjuk diri tanpa prestasinya, lndonesia tak akan dihargai tanpa keluhuran moralnya, dan lndonesia tak akan menjadi lndonesia tanpa kita semua. Jadikan pancasila sebagai paradigma kehidupan demi mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam negeri. Jadikan pancasila sebagai paradigma kehidupan demi membangun negeri.





Disusun oleh :
Nama    : Miftahul Khasanah
Prodi     : Pend.B.Inggris semester 1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If you have question, please written in comment column