Halaman

Selasa, 20 Oktober 2020

STRUKTUR ILMU ANTROPOLOGI

 

BAB I  PENDAHULUAN

 

1.1  Latar belakang

Perkembangan ilmu antropologi ini sudah sangat begitu pajang sejarahnya tak halnya dengan ilmu sosiologi, antropologi ini sebagai ilmu juga mengalami tahapan dalam perkembangannya dalam koentjaninggrat menyusun perkembangan antopologi menjadi  empat fase yaitu :

Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)

Pada era abad ke 15-16, bangsa eropa ini sudah  mulai kompetisi untuk mempelajari tentang dunia mulai dari Negara Asia, Australia, Amerika. Mereka telah banyak menemukan hal-hal baru dari setiap petualangan dan penemuan mereka. Mereka bahkan  juga mencatat buku harian atau jurnal dari segala sesuatu dengan suku asing seperti ciri fisik kebudayaan, susunan masyarakat, agama, suku yang berisi deskripsi tentang suku asing tersebut yang dikenal sebagai bahan etnografi atau deskripsi tentang berbangsa.

Fase Kedua (tahun 1800-an)

Fase tersebut ialah suatu bahan etnografi dari berbagai suatu susunan  karangan yang berpikir evolusi masyarakat pada era fase tersebut, manusia dan budayanya berevolusi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa eropa sebgai bangsa primitif yang tinggi kebudayaannya.Tujuannya untuk mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif memperoleh pemahaman tentang tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

Fase Ketiga (awal abad ke-20)

Pada fase ini membangun sebuah koloni benua. Dalam rangka tersebut muncul berbagai kendala seperti serangan bangsa asli dari pemberontakan tersebut cuaca yang tidak cocok serta hambatan-hambatan perlahan pemerintah kolonial agar pemerintah mencari suku asli untuk menakluknya dari itulah mereka mempelajari kebudayaan entnografi.

Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)

Pada fase tahap ini antropologi berkembang sangat pesat, sehingga pada suku bangsa asli di jajah bangsa eropa akibat terpengaruhi bangsa eropa sendiri. Pada masa tersebut telah terjadi perang dunia ke dua di Eropa mengalami peperangan sehingga dapat terjadinya perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar dunia mengalami kehancuran total. Dalam perang ini membawa sebagian besar mengalami kehancuran, kemiskinan, kesenjangan sosial, kesengsaraan yang tak berujung.

Sebagian bangsa tersebut mereka berhasil yang memendam dendam terhadap bangsa eropa yang telah menjajah sekian lama bertahun-tahun. Dari perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk desa tetapi suku bangsa pedalam eropa. Dalam kenyataannya antropologi mempelajari semua makhluk hidup yang pernah semua waktu dimuka bumi ini, antropologi bukanlah ilmu yang mempelajari manusia dalam ini ilmu itu seperti ilmu politik kehidupan manusia.

 

1.2  Rumusan masalah

       1. Apa konsep dalam ilmu antropologi?

       2. Apa generalisasi-generalisasi dalam ilmu antropologi?

       3. Apa teori-teori dalam ilmu antopologi

 

1.3 Tujuan penulisan

      1. Mengetahui konsep dalam ilmu antropologi

      2. Mengetahui generalisasi dalam ilmu antropologi

      3. Megetahui teori-teori dalam ilmu antropologi

     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  II  PEMBAHASAN

2.1 KONSEP-KONSEP ANTROPOLOGI

2.1.A.  Kebudayaan (culture)

Kebudayaan (culture) merupakan konsep begitu paling esensial didalam ilmu antropologi budaya dan semua keterkaitannya dengan kebudayaan. Pada setiap kedisiplinan ilmu sosial terdapat pada konsep kebudayaan tersebut.Oleh karena itu konsep ini harus mendapat bimbingan atau perhatian khusus. Dalam hal ini pengertian tersebut merujuk pada kehidupan sehari-hari pada bagian-bagian warisan sosial.

Contohnya: kesenian, tradisi sopan satun, batik, ngaben, dan karapan sapi.

2.1.B.  Unsur Kebudayaan

Unsur kebudayaan ini merupakan satuan terkecil dalam suatu kebudayaan tersebut atau disebut juga dengan “trait” . Unsur ini terdiri dari pola tingkah laku atau artefak. Tiap-tiap budaya memiliki beberapa gabungan antara unsur yang dipinjam masyarakat lain dan ditemukan oleh masyarakat sendiri oleh yang bersangkutan dalam hal ini.

Contohnya: Kebahasaan, sistem pengetahuan, kesenian, sitem religi, organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi serta mata pencaharian hidup manusia.

 2.1.C.  Kompleks Kebudayaan

Kompleks kebudayaan merupakan perangkat unsur budaya yang memiliki keterkaitannya fungsional yang satu dengan yang lainnya.

Contohnya: sistem pernikahan atau perkawinan pada masyarakat Indonesia.

2.1.D.  Enkultrasi

Enkultrasi merupakan proses individu belajar untuk berperan dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri.

Contohnya: Seni rupa, seni tarian, adat kebiasaan, seni berpakaiaan, aksara dan sastra, dan lain sebagainya.

2.1.E.  Daerah Kebudayaan (culture area)

Daerah kebudayaan merupakan suatu lokasi atau wilayah geografis yang berpenduduknya berbagi (sharing) unsur dan kompleks kebudayaan tertentu.

Contohnya:  tentang Puun (sebutan kepala adat Badui yang mendiami Wilayah Banten Selatan) maka yang terbayang adalah tidak sekedar bahwa Puun memiliki status sosial yang lebih tinggi dari pada anggotanya, tetapi juga memiliki otoritas formal, otoritas ritual, maupun kultural.

2.1.F.  Difusi Kebudayaan

Difusi kebudayaan merupakan suatu proses tersebarnya unsur-unsur budaya dari suatu daerah budaya ke daerah budayaan yang lain.

Contohnya: penyebaran agama islam yang dilakukan media pedagang, disertai dengan cara dagang jujur, model pakaian digunakan lambat laun juga akan ditirukan oleh masyarakat.       

2.1.G.  Akulturasi

Akulturasi merupakan pertukaran unsur-unsur budaya yang telah terjadi selama 2 kebudayaan yang berbeda saling berkontak secara terus-menerus dalam  jangka waktu yang lama.

Contonya: seni bangunan di Indonesia dikombinasikan dengan kebudayaan lain. Seperti masjid, makam, menara, dan lain sebagainya. Perpaduan ini terjadi antara seni budaya arsitektur dengan corak budaya Islam.

2.1.H.  Etnosentrisme

Etnosentrisme merupakan suatu sikap sekelompok masyarakat yang cenderung memiliki tanggapan sendiri bahwa kebudayaan yang lebih unggul dari pada semua kebudayaan lainnya.

Contohnya: kebiasaan memakai pakaian terbuka oleh masyarakat pedalaman, budaya carok merupakan budaya berasal dari Madura adalah perilaku membela harga diri dengan menyakiti orang yang terlibat, dan konflik yang terus terjadi antara dua suku yaitu suku Dayak dan suku Madura.

2.1.I.  Tradisi

Tradisi merupakan tiap-tiap masyarakat selalu terdapat jumlah tingkah laku maupun kepercayaan yang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan dalam kurang waktu yang lama.

Contohnya: adat istiadat, properti yang akan dipakai, dan kesenian.

2.1.J.  Relativitas Kebudayaan

Relativitas kebudayaan merupakan setiap kebudayaan memiliki ciri yang unik, yang tidak terdapat pada kebudayaan yang lain, maka dari itu akan dipandang sebagai sifat normal dalam budaya yang mungkin akan dipandang abnormal dalam budaya lainnya.

Contohnya: cara berpakaian dan sarapan pagi.

2.1.K.  Ras dan Klompok Etnik

Ras dan Kelompok Etnik merupakan suatu kelompok orang yang memiliki kesamaan dalam unsur biologis atau memiliki kesamaan unsur fisikal yang khas yang disebabkan oleh genetik atau keturunan. Sedangkan Kelompok Etnik merupakan suatu kelompok individu yang mempunyai kesamaan identitas, nilai-nilai sosial yang sama, sifat, dan unsur budaya yang secara nyata dibandingkan kelompok yang lainnya.  

Contohnya: Dari Etnik yaitu: garis keturunan, dan suku bangsa campuran. Dari Ras yaitu: Ras Mongoloid yang hidup tersebar di wilayah atau lokasi di Asia, Afrika, Eropa, dan lain sebagainya.

2.2. GENERALISASI-GENERALISASI ANTROPOLOGI

2.2.A.  Kebudayaan

 Kebudayaan merupakan kebudayaan ini dapat mengapresiasikan budaya bangsa yang memiliki kelemahan dan juga kelebihan. Maka tidak akan ada suatu bentuk budaya yang sempurna.

Contohnya: ngaben, batik, dan karapan sapi.

2.2.B.  Evolusi

Evolusi merupakan evolusi yang  tidak terbatas pada bidang biologi , tetapi meluas dalam bidang sosial dan budaya tersebut. Dalam hal ini bidang sosial kita dapat mengenal evolusi universal dari Herbert Spencer, bidang keluarga atau evolusi keluarga dari JJ Bachoven, bidang agama atau kepercayaan dikenal evolusi animism, religi, dan magis dari E.B Taylor dan J.G. Frazer, bidang kebudayaan atau evolusi kebudayaan dari E.B Taylor dan L.H Morgan. Serta bidang sosiokultural atau evolusi sosiokultural dari Sahlins dan Haris.

Contohnya: manusia prasejarah dulu mata pencaharian sebagai pemburu setalah menjadi peternak dan petani.

2.2.C.  Culture Area

Culture area merupakan pertumbuhan kebudayaan yang disebabkan timbulnya unsur baru yang mendesak unsur budaya yang lama ke arah pinggir, sekeliling mulai dari daerah pusat tumbuhan budaya itu. Oleh karena itu, jika mencari atau meneliti unsur budaya kuno maka tempat atau lokasi untuk mendapatkannya adalah di daerah pinggiran sebagai culture areanya.

Contohnya: Medan

 2.2.D.  Enkulturasi

Enkulturasi merupakan suatu proses yang mempelajari kebudayaan  seseorang terhadap budaya orang lain, guna mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai budaya yang beragam dalam suatu pendidikan global.

Contohnya: keluarga, budaya, masyarakat, dan sekolah.

 

 

2.2.E.  Difusi

Difusi merupakan orang yang dapat beranggap bahwa meluasnya unsur budaya megalith Mesir Kuno, yang berada di Kawasan Afrika, dan negara-negara lainnya yang menyimpulkan bahwa telah terjadi proses budaya heliolithic.

Contohnya: dalam sistem kalender, dalam sistem pemerintahan, dalam tradisi, dan lain sebagainya.

2.2.F.  Akulturasi

Akulturasi merupakan  proses ini biasanya budaya  lahir jauh lebih berkembang dibanding budaya yang tersembunyi.

Contohnya: seni tarian, seni berpakaian, adat kebiasaan, seni rupa, seni musik dan tari, dan lain sebagainya.

2.2.G.  Etnosentrisme

Etnosentrisme hakikatnya suatu bangsa memiliki nilai yang baik terhadap sikap-sikap dan pola kebudayaan kelompok sendiri, hanya saja intesitasnyalah yang berbeda , ada yang sedikit, dan ada yang sangat etnosentris. Jika suatu bangsa semakin tinggi etnosentrinya, maka akan semakin banyak saingannya dan lawan dalam kehidupan internasional.  

Contohnya: kebiasaan memakai pakaian terbuka oleh masyarakat pedalaman, budaya carok merupakan budaya berasal dari Madura adalah perilaku membela harga diri dengan menyakiti orang yang terlibat, dan konflik yang terus terjadi antara dua suku yaitu suku Dayak dan suku Madura.

2.2.H.  Tradisi

Tradisi merupakan aktivitas kebudayaan yang mempunyai maksud untuk memuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri manusia yang mempunyai hubungan dengan seluruh kehidupannya.

Contohnya: tradisi potong jari di daerah Papua, tradisi brobosan di daerah Jawa, tradisi adu betis di daerah Sulawesi Selatan, dan lain sebagainya.

2.2.I. Ras dan Etnik

Ras merupakan konsep biologi yang begitu valid, tidak sekedar mengambarkan morfologinya. Tetapi yakni komposisi genetic spesies itu, contohnya seperti gen untuk golongan darah dan proten spesifik. Sedangkan Etnik merupakan suatu konsep yang merujuk pada satu kesatuan sosial dalam sistem sosial kebudayaan yang memiliki arti kedudukan tertentu karena adat, agama, bahasa, genetik atau keturunan, dan lain sebagainnya.

Contohnya: Dari Etnik yaitu: garis keturunan, dan suku bangsa campuran. Dari Ras yaitu: Ras Mongoloid yang hidup tersebar di wilayah atau lokasi di Asia, Afrika, Eropa, dan lain sebagainya.

2.2.J.  Stereotif

Stereotif merupakan salah satu faktor  penyebab hambatan dalam mewujudkan multikulturalisme bangsa Indonesia, gilirannya akan memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Contohnya: sekelompok pedagang kaki lima yang terlibat permasalahan terhadap pegawai tertiban kota. 

2.2.K.  Kekerabatan

Kekerabatan merupakan sebuah ikatan ibu dan anak yang terdapat diamati dan nilai secara universal, akan tetapi peran ayah dan ibu dalam masyarakat tradisional yang bervariasi. Oleh karena itu, harus diakui bahwa pendapat atau gagasan mengenai perkawinan atau pernikahan yang menhindari tabu insect.

Contohnya: perkawinan antara keturunan memiliki hubungan darah paling dekat.

2.2.L.  Magis

Magis  ini kelihatannya memang kejam, jahat, dan mudah disalahgunakan oleh pihak yang berkepentingan akan tetapi berkembangnya magis yang pernah mengalami masa jayanya pada kehidupan yang primitif.

Contohnya: upacara pemindahan tulang belulang nenek moyang ke tempat lain di tapanuli.

2.3. TEORI-TEORI ANTROPOLOGI

2.3.A. Teori Evolusi Deterministrik

Teori ini sangat tua dan dikembangkan oleh 2 tokoh yaitu Edward Burnet Tylor Dan Lewis henry Morgan. Teori evolusi merupakan salah satu teori yang digunakan untuk melihat fenomena perubahan budaya dalam suatu pandangan antropologi. Teori ini melihat perubahan budaya yang terjadi, oleh karena itu maka adanya perkembangan daya fikir manusia yang mampu merubah beberapa sisi kebudayaannya. Teori ini beranggapan bahwa pada hukum yang mengendalikan perkembangan semua kehidupan kebudayaan manusia dan teori ini mengalami evolusi melalui fase yang sudah pasti.

Contohnya: pada sektor pertanian terjadi proses pembajakan sawah, petani pada masa dahulu membajak sawah dengan menggunakan kayu dibentuk runcing yang dibantu dengan tenagan hewan.

2.3.B. Teori Difusi

Teori berkembang melalui unsur kebudayaan manusia yang di awali oleh seseorang bernama F. Ratzel merupakan seorang ilmuan bumi yang telah beranggapan bahwa  kebudayaan manusia itu pangkalnya satu, dan di satu tempat tertentu, yaitu makhluk manusia baru saja muncul di dunia. Kemudian, kebudayaan ini berkembang karena pengaruh keadaan lingkungan dan waktu tertentu.

Contohnya: penggunaannya teknologi oleh masyarakat yang lahir dari bagian barat melalui sebaran teknologi dunia.

2.3.C.  Teori Fungsionalisme

Teori fungsionalisme ini telah dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski yang mempelajari tentang cara kehidupan manusia dengan jalan observasi. Ia mengajukan beberapa teori fungsionalisme bahwa tiap semua unsur kebudayaan berguna bagi kehidupan masyarakat.

Contohnya: seni pertunjukan berfungsi sebagai seni namun pertunjukan berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi yang dapat dijadikan pemenuhan ritual atau upacara, yang dapat memberikan pengaruh satu sama yang lainnya.

2.4.D. Teori Strukturalisme

Teori strukturalisme merupakan suatu strategi penelitian untuk mengungkapkan suatu pikiran manusia, yakni proses pikiran manusia oleh kaum strukturalis dipandang sama secara lintas budaya. Strukturalisme ini merupakan fenomena sosial secara internal yang dihubungkan dan diatur dengan pola yang tidak disadari. Dalam hal ini mengungkapkan bahwa sesuatu dapat keluar hanya sebagai elemen penanda suatu sistem.

Contohnya: Dalam rumpun keluarga terdapat beberapa struktur yang memiliki fungsi berbeda tetapi saling mempengaruhi. Didalam keluarga ada bapak sebagai kepala keluarga yang mengatur urusan keluarga, ibu sebagai ibu rumah tangga yang berfungsi pada wilayah domestic kemudian ada anak.

2.5.E. Teori Antropologi Kognitif

Teori ini merupakan studi tentang hubugan antara budaya manusia dan pikiran manusia. Teori ini mempelajari bagaimana orang memahami dan mengatur material objek dan pengalaman yang  membentuk dunia mereka sebagai orang yang mereka pelajari dan memahaminya.

Contohnya: Dalam daerah bugis Makassar budaya siri na pace telah lahir suatu ide atau gagasan masyarakat yang kemudian dijadikan sebagai hukum adat.

 

 

 

 

 

 

 

BAB III PENUTUP

3.1.  KATA PENUTUP

 

                                    Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

 

            Demikian makalah yang kami buat ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan silahkan sampaikan kepada kami.

            Kalau ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan. Makalah yang saya buat kurang dari sempurna, Kritik da saran yang bisa membangun saya tunggu.  Sekali lagi saya mohon maaf kalau ada katakan yang salah.

 

                                    Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh

3.2.  KESIMPULAN

Antropologi adalah suatu ilmu tentang manusia dan segala tentang kehidupan manusia. Ilmu ini sangat bermanfaat sebab dapat membantu dalam penerapan kehidupan baik individu maupun makhluk sosial, tujuannya untuk memperluas area perbandingan untuk merekam budaya sebelum budaya sebelum budaya itu lenyap. Ilmu antropologi ini sangat erat kaitannya dengan ilmu sosial lainnya, seperti geografi, sejarah, sosiologi, ilmu politik, psikologi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Dan berkembang pada abad ke-15 sampai sekarang.

Antropologi mempelajari tentang manusia dalam kedudukan sebagai masyarakat, individu, suku, bangsa, dan lain sebagainya. Secara antropologis manusia dapat ditinjau dari 2 segi yaitu antropologi fisik dan sosial.

3.3. KRITIK

            Dalam makalah ini jauh dari kata sempurna begitu banyak kekurangannya. 

3.4. SARAN

 Struktur ilmu antropologi jangan berhenti sampai pada makalah ini saja. Sebagai generasi muda yang berbudaya dan berbangsa, kita harus tetap mengembangkan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami menerima segala kritik dan saran guna keberlangsungan kami dalam menulis makalah agar lebih baik lagi.

 

 

3.5. DAFTAR PUSTAKA

Supardan, Dadang. 2013. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta:Bumi Aksara

addyarchy07.blogspot.com/2011/11/konsep-konsep-dalam-antropologi.html?m=1

lailatulrahmawati.blogspot.com/2012/10/teori-teori-antropologi.html?m=1

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If you have question, please written in comment column