Halaman

Kamis, 17 September 2020

MEMAKNAI KEBENARAN ILMIAH FILSAFATI YANG TERDAPAT DALAM PANCASILA

Materi kelompok 2

1. Makalah

2. PPT

3. Hasil Plagiasi ( Plagiasi lebih kurang dari 35% tidak perlu di perbaiki)



BAB I

PENDAHULUAN

 

            Negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia selalu tidak lepas dari dasar bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan dasar sekaligus landasan bangsa Indonesia ini setiap nilai yang terkandung haruslah dijadikan dasar hidup bernegara. Nama Pancasila yang berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti prinsip atau asas, berperan penting sebagai dasar kehidupan serta pedoman hidup manusia di Indonesia. Jika tidak, maka bangsa Indonesia akan mudah terpecah belah dan tidak memiliki tujuan dalam bernegara dan berbangsa.

Manusia yang pada dasarnya dalam menjalani kehidupan selalu mencari tahu serta memahami tentang diri dan lingkungannya. Maka dari situ muncullah aktivitas berpikir yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran yang mana setiap manusia dalam proses berfikir menempuh jalan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Seseorang yang semakin sering berpikir maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatnya. Dan begitu pula sebaliknya, apabila jarang melakukan proses berpikir maka akan minim pengetahuan yang didapatnya dan pastinya akan minim pula akan informasi. Orang yang tahu maka disebut sebagai orang yang mempunyai pengetahuan. Sehingga, pengetahuan adalah hasil tahu dari segala sesuatu yang diketahui dari proses berpikir tersebut.

Pengetahuan yang merupakan hasil dari proses berpikir oleh manusia tersebut tersusun secara terstruktur dalam bidang tertentu disebut sebagai ilmu. Sehingga, ilmu dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia yang diperoleh dari proses berpikir tersebut. Dari ilmu pengetahuan itu menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran disebut filsafat. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentang pengetahuan, filsafat, dan ilmu. Mari simak penjelasan berikut.

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Membedakan antara Pengetahuan, Ilmu, dan Filsafat

Ø  Pengetahuan

Pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia. Pengetahuan dapat kita peroleh tanpa melalui proses pembelajaran.

Ø  Ilmu

Ilmu itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada  bidang masing-masing. Ilmu adalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang disebut pembelajaran atau dengan kata lain hasil dari pembelajaran. Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan  dan segi-segi yang dipelajari dibatasi begitupula obyek yang terbatas.

Ø  Filsafat

Filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita], mencari prinsip-prinsip yang tidaklah dibatasi dari segi pandangannya bahkan cenderung memandang secara keseluruhan, bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu, obyek yang digunakan keselurhan yang ada.

2.2 Mengedentifikasikan ciri-ciri berpikir ilmiah-filsafat

Ø  Ciri-ciri berpikir ilmiah

1. Obyektif / apa adanya

Berpikir obyektif selalu menggunakan data yang benar atau yang benar-benar terjadi sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa menambah atau mengurangi data. Mendapatkan sebuah data yang benar bukan suatu hal yang mudah. Justru sebaliknya, lebih mudah mendapatkan data yang salah. Maka seorang berpikir ilmiah harus berhati-hati dalam memperoleh data yang tersedia.

2. Rasional atau masuk akal

Rasional adalah berpikir secara masuk akal dengan mengenali peristiwa yang mengandung sebab dan akibatnya. Orang yang berpikir ilmiah tidak akan terpengaruhi oleh hal-hal yang tidak masuk akal. Karena orang tersebut akan mencari tahu kebenaran informasi yang didapatkannya. Orang yang berpikir ilmiah dianggap sebagai orang yang kritis.

3. Terbuka

Seorang yang terbuka merupakan orang yang menerima dengan baik saat mendapatkan masukan dari orang lain,baik berupa pikiran,pendapat, ataupun informasi yang baru dari asal atau sumber yang berbeda. Ia tidak menutup dirinya dari semua orang. Seorang berpikir ilmiah seperti ini tidak akan tertutup atau menutup diri.

4. Berorientasi pada kebenaran

Orang yang berpikir ilmiah akan menerima buah pikirannya jika memang ia salah dan tidak bersedih jika ia kalah. Mereka berpikir kekalahan bukanlah akhir dari semua perjuangan. Ia lebih mementingkan kebenaran daripada kecurangan ataupun kemenangan. Kebenaran sudah menjadi tujuan utamanya. Oleh sebab itu, orang yang berpikir ilmiah harus pandai mengendalikan diri agar tidak mudah emosional.

Ø  Ciri-ciri berpikir filsafat

1. Radikal

Radikal artinya berpikir sampai hakikat atau substansi yang dipikirkannya. Orang yang berfilsafat dengan akal ,akan berusaha untuk dapat menangkap pengetahuan yang hakiki (sebenarnya) yaitu dengan pengetahuan yang mendasari segala pengetahuan indrawi (tampakan mata).

2. Universal atau umum

Berpikir secara umum merupakan berpikir pada hal dan proses yang bersifat umum. Keumuman seorang filsuf diperoleh dari hal-hal yang bersifat khusus yang ada dalam kenyataan.

3. Konseptual

Konseptual merupakan hasil dari generalisasi dan abstraksi dari pengalaman tentang hal-hal dan proses individu. Berpikir secara kefilsafatan tidak bersangkutan dengan pemikaran terhadap perbuatan bebas yang dilakukan oleh orang-orang tertentu.

4. Koheren dan konsisten

Koheren merupakan berpikir sesuai dengan kaidah yang tidak mengandung kontradiksi atau tidak mengandung pertentangan antara dua hal yang dipikirkan , karena kedua hal tersebut tidak bisa sama-sama benar pada waktu yang sama. Seorang filsuf akan melakukan hal tersebut dengan berpikir secara runtut.

5. Sistematik

Saling berhubungan dengan unsur-unsur konseptual . Dalam mengemukakan jawaban terhadap suatu masalah para filsuf menggunakan pendapat yang saling berhubungan secara teratur dan mengandung maksud dan tujuan tertentu . Selain itu, sistematik juga berpikir secara benjenjang, mulai dari yang paling atas baru ke bawah.

6. Komprehensif atau menyeluruh

Berpikir secara komprehensif merupakan berpikir dengan berusaha untuk   menjelaskan segala sesuatu secara menyeluruh.

7. Bebas

Bebas merupakan pemikiran yang bebas dari prasangka sosial , history,kultur, atau religius. Berpikir bebas merupakan berpikir secara terikat , akan tetapi ikatan tersebut berasal dari dalam, disiplin dan dari kaidah-kaidah. Dengan demikian pikiran dari luar sangat bebas dan yang dari dalam bersifat terikat.

 

2.3 Menganalisis Pancasila sebagai Berpikir Secara Ilmiah - Filsafati

Ø  Berpikir Secara Filsafat

Dalam perjalanan sejarah, sebagai ilmu yang berguna bagi sikap kritis dan analisis, lingkup pengetahuan filsafat sebagai pandangan hidup,  sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional, kelompok teori dan system pemikiran,  sebagai proses kritis dan sistematis. 

 

A.  Ciri ciri berpikir secara filsafat

                                    Berpikir secara filsafat senantiasa berkaitan dengan masalah masalah manusia yang bersifat actual dan hakiki.  Berfikir secara kefilsafatan di samping berkaitan dengan ide ide tetapi juga harus memperhatikan realitas konkret. Berikut ciri cirinya :

            1. Bersifat Kritis

Senantiasa mempertanyakan sesuatu,  tidak mudah menerima suatu jawaban tanpa berpikir secara baik hinggal clear and distinct jelas dan terpilih.

            2. Bersifat Terdalam

        Adalah sampai pengertian tentang inti mutlak permasalahannya. Berfikir terdalam akan mengetahui suatu permasalahan sampai akarnya.

            3. Bersifat Konseptual

Berfikir konseptual tidak dimaksudkan untuk berpikir secara terkait dengan masalah masalah konkrit Yang dihadapi manusia,  dengan membuat konsep konsep yang jelas dan tepat mengenai pokok persoalan.

Ø  Unsur Unsur Pancasila sebagai Sistem Filsafat

1. Unsur Ketuhanan

Secara ontologic ada manusia sebagai yang diciptakan menunjukan adanya pencipta yaitu Tuhan.

2. Unsur Kemanusiaan

Sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dengan sendirinya bangsa kita mempunyai rasa kemanusiaan yang luhur.

3. Unsur Persatuan

Bangsa Indonesia dengan ciri cirinya rukun,  bersatu dan kekeluargaan, bertindak bukan semata mata atas perhitungan untung rugi dan pamrih serta kepentingan pribadi. 

4. Unsur Kerakyatan

Istilah kerakyatan berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa adalah rakyat.  Dalam bahasa lain disebut demokrasi berasal dari bahasa Yunani Demos berarti rakyat dan Kratos berarti berdaulat.

5. Unsur Keadilan

Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang lain apa Yang menjadi haknya dan tau mana haknya sendiri serta tau apa kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. 

Ø  Pancasila  Dasar  Ilmiah

Merupakan serangkaian kegiatan manusia dengan pemikiran dan menggunakan berbagai tata cara sehingga menghasilkan sekumpulan pengetahuan yang teratur.

 A. Syarat syarat pengetahuan ilmiah :

      1. Berobyek

Obyek materia pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan pancasila.

2. Bermetode

Adalah seperangkat cara/sistem pendekatan dalam rangka pembahasan pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat obyektif.

3. Bersistem

Pembahasan pancasila secara ilmiah harus merupakan suatu kesatuan dan keutuhan yaitu kelima sila baik rumusan inti dari isi sila sila pancasila.

4. Universal

Artinya kebenaran suatu pengetahuan ilmiah tidak terbatas oleh waktu,  keadaan,  situasi, kondisi maupun jumlah. Nilai nilai pancasila bersifat universal atau dengan kata lain intisari, esensi atau makna yang terdalam dari sila sila pancasila pada hakikatnya bersifat universal.

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Pancasila yang merupakan dasar sekaligus landasan Republik Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bangsa Indonesia dalam menjalanni kehidupan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan dan ilmu. Pengetahuan, ilmu, dan filsafat pada Pancasila merupakan landasan dalam proses berpikir. Pengetahuan adalah hasil tahu dari segala sesuatu yang diketahui dari proses berpikir. Pengetahuan yang merupakan hasil dari proses berpikir oleh manusia tersebut tersusun secara terstruktur dalam bidang tertentu disebut sebagai ilmu. Sehingga, ilmu dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia yang diperoleh dari proses berpikir tersebut. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Pengetahuan, Ilmu dan Filsafat tersebut pada manusia sejatinya adalah makhluk berpikir. Ciri-ciri orang berpikir secara ilmiah terdiri dari obyektif yang  memiliki sifat hati-hati, rasional sebagai orang yang berpikir kritis, terbuka tidak menutup dirinya pada semua orang, berorientasi pada kebenaran yang bisa mengendalikan emosinya. Ciri -ciri orang berpikir filsafat yaitu radikal, universal yang bersifat umum, koheren berpikir secara runtut, sistematik berpikir secara berjenjang, komperhensif menjelaskan secara menyeluruh, dan bebas bersifat terikat .

 

Saran :

            Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Sebagai mahasiswa kita harus mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaran ilmu. Sehingga, kami berharap makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Disisi lain, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memerlukan perbaikan. Oleh sebab itu, kami berharap tanggapan, saran, dan kriktik  yang membangun demi kesempurnanya makalah kami selanjunya, atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA

https://kurobatoichi1412.blogspot.com/2018/02/ciri-berfikir-filsafat.html?m=1

http://pamungkasalhanafi.blogspot.com/2012/12/empat-ciri-berpikir-ilmiah.html

https://irdaaprianti.wordpress.com/2014/10/22/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/

https://blog.ub.ac.id/imanrd/2014/03/06/perbedaan-dan-persamaan-antara-ilmu-pengetahuan-dan-filsafat/#:~:text=Perbedaan%3A,itu%20bersifat%20khusus%20dan%20empiris.&text=Sedangkan%20ilmu%20bersifat%20fragmentaris%2C%20spesifik%2C%20dan%20intensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If you have question, please written in comment column