Halaman

Sabtu, 04 Juli 2020

CERPEN : HARAPAN KELASKU




            Hari ini, hari dimana aku harus beradaptasi dengan sekolah baruku,yaitu SMPN 1 KESAMBEN. Sekolah yang menurut orang lain begitu sulit untuk dapat meraihnya. Rasa takut ada di benakku.
” Apakah aku layak menjadi siswa sekolah ini ??’’ gumam ku dalam hati.
 aku takut akan pelajaran yang tak dapat ku kuasai, guru yang belum begitu dekat dengan ku, teman-teman yang masih asing bagiku .
            Sekolah ini begitu mempesona. aku sempat merasa tak pantas menjadi siswa sekolah ini.fasilitas yang menurutku sangat lengkap,kelas yang tak kutemui di SD dulu,taman yang rindang, perpustakaan yang begitu damai,dan tentunya teman-teman yang dapat mengerti aku.
            Sekolah baruku ini bisa dibilang sekolah idaman. Dikenal dari prestasinya yang tak henti menjadi sorotan public. Keamanan, kebersihan, kerapian, kerindangan, ketertiban, begitu dijaga. Dan juga sekolah yang bukan hanya indah dari luar, namun dapat membina siswa menjadi siswa idaman pula.sehingga dapat mengangkat citra sekolah dengan baik.
            Prestasi-prestasi yang lahir dari siswa SMPN 1 KESAMBEN lah yang membuatku berjuang keras untuk dapat masuk ke sekolah ini.mungkin di sini kutemui saingan yang berat dan tak dapat disepelekan. Namun ku harap,ini dapat menjadi pembangun semangat belajarku.
            Walau waktu terus berjalan,aku masih tak tau bagaimana cara untuk menjadi  siswa yang dapat menjadi panutan seperti kakak-kakak kelas yang sangat menonjol akan prestasinya. Tentunya, bukan hanya modal berekolah di sekolah tingkat internasional,namun aku juga harus bisa seperti mereka. Tentunya dengan belajar giat.
            Kini sekolah sudah mulai tak asing lagi bagiku. Semua teman dan guru sudah mulai dapat kukenali dengan baik. Begitu pula pada karyawan-karyawan sekolah ini. Jauh dari pikiran ku dulu, sekarang semua terasa akrab dengan ku. Yyaaccchh, mungkin aku beruntung bisa bersekolah di SMP ini.
            Aku tahu, bahwa kelas ku saat ini terkenal kelas yang paling nakal dan sangat sulit untuk diatur. Terkadang aku bingung bagaiman cara untuk merubah kelas ini menjadi kelas yang baik seperti yang aku harapkan dulu. 
“emmmbb, apa kita memang salah ??” tanyaku pada rindi, teman sekelas ku.
“Salah kenapa ?” Rindi kembali Tanya.
“Hampir semua guru, bilang kita yang paling sulit diatur.” Jawab ku sambil memasang wajah melas.
“ ya emang kelas kita yang paling nakal. “ nadanya datar .
“ kok kamu gitu sich ?? padahal aku udah berusaha untuk jadi yang sebaik-baik nya.” Nada ku mulai meninggi.
“ yachhh,, walau bukan kita, tapi kita kan punya banyak teman di kelas, jadi walau hanya beerapa yang nakal, kita juga kena! “ nasehatnya.
            Kami langsung bergegas ke kantis sekolah. Kami terbiasa pergi bersama.
Kami membeli beberapa makanan yang memang sudah biasa kami beli.setelah kami rasa cukup, kami pun kembali ke kelas.
“ SMP ini sekolah idaman, tapi kenapa kita gak bisa jadi idaman ?” tanyaku pada Rindi.
“kita kan sudah berusaha.” Jawab nya singkat.
“ aku pengen kelas kita jadi unggulan.” Terocos ku.
“ kita kan sudah jadi unggulan. Unggulan nakal.” Candanya.
“ kamu bisa aja..” kata ku mengikuti candanya.
            Hari ini, hari pertama teman-teman ku di hukum.Aku tahu kesalahan yang mereka buat memang tak pntas mereka lakukan .
“ kasihan anak-anak “ aku memulai pembicaraan.
“ mereka kan memang salah.” Sambar Bella.
“ aku tahu.” Kataku singkat.
            Tak selang beberapa lama, sesosok guru masuk ke dalam kelas. Kelas terasa sepi tanpa teman-teman ku yang di hukum.aku merasa ada yang kurang. Biasanya ada yang membuat kelas rame dengan lelucon-lelucon gokil mereka.
“ loh,, dimana yang lainnya ?? Tanya guru tersebut.
“ di hukum bu.” Jawab salah satu teman ku.
“ kenapa ? Tanya nya lagi.
Tak ada yang menjawab pertanyaan guru tersebut.
“ kenapa diam ? Tanya guruku lagi.
“ enggak bu, anak-anak dihukum gara-gara masalah lama.” Jawabku pelan.
“ ooo,,saya tahu.” Kata guruku sambil mengangguk-angguk.
“ kita lanjutkan pelajaran tanpa mereka.” Perintah guruku.
“ kelas sepi tanpa kalian ..” gumam ku dalam hati.

            Bel pelajaran usai berbunyi. Kali ini aku tak pergi ke kantin. Aku berada di kelas.
“ mau ke kantin ?” Tanya bella pada ku.
“enggak “ jawabku singkat.
“ aku duluan ya ?” katanya.
Aku di kelas hanya bersama cendra. Dia tampak sibuk bermain laptop.
“ anak –anak begitu tenang walau teman nya dihukum” gumam ku dalam hati.
“Cen, kamu tadi lihat anak- anak yang dihukum gak ?” tanyaku pada Cendra.
“ aku tadi lihat mereka bantuin bersihin halaman.” Jawabnya.
“ kamu gak kasihan ??” tanyaku padanya.
“ ya kasihan “ jawabnya singkat.
            Bel berbunyi lagi tanda masuk. Semua anak masuk ke dalam kelas. Semua bersiap mengikuti pelajaran. Namun sang guru tak kunjung datang.
“ jam kosong” kata salah satu teman ku.
 semua teman-teman ku beranjak dari tempat duduk mereka dan mencari kesibukan lain.
“ kapan kelas jadi unggulan, kalau jam kosong langsung pergi !” kataku memasang wajah melas.
“santai.. mungkin anak-anak berubah setelah dihukum.” Terocos bella.
“ amiieenn..” sambar Rindi.

            Hari ini, pertama kalinya aku malas pergi ke sekolah. Entah kenapa aku tak siap berhadapan dengan guru-guru. Ada rasa malu dan gelisah. Kemaren kelas terasa sepi.
” Apa hari ini juga sama seperti kmaren ?” tanyaku dalam hati.
Aku melihat di depan kelas tampak ramai. Anak-anak berkerumunan. Saat aku mendekat,aku dengar pembicaraan mereka.
“Ya Tuhan,, kenapa mereka ngomongin anak-anak yang dihukum ??” tanyaku pelan.
Aku masuk ke kelas sambil melihat apa yang terjadi di dalam kelas. Ternyata di dalam kelas tampak seperti tadi. Berkerumunan membicarakan anak-anak yang dihukum. Aku mendekat ke kerumunan anak-anak.
“ tha, anak-anak nanti disuruh ngecat loh !” kata Rindi pada ku.
“ ohh gitu.” Jawab ku pelan.
“ kamu kenapa sih kok sayu ? Tanya bella padaku.
“ aku gak enak badan.” Jawabku.
“ aku denger bakal ada lomba mencemaskan anak dihukum tuh tha,, kamu pasti menang” ejek bella pada ku.
“ ngejek..” sela ku pada bella.
“ kok kamu cemas banget sih sama anak-anak yang dihukum itu ?? itu kan salah nya mereka.” Omel cendra.
“enggak,, kan mereka juga teman kita. Mereka dihukum kita juga kena jelek nya.” Jawabku.
“ aku cuma pengen ngebuktiin kalo kelas ini juga bisa jadi unggulan.” Terocosku dalm hati.
            Tiba-tiba bel mulai pelajaran berbunyi. Semua anak masuk ke kelas masing-masing,begitu pula anak –anak yang dihukum. Mereka masuk kelas.
“ hukumannya sudah selesai ?” tanyaku pada mereka.
“ belum,, cuma mampir.” Kata mereka bercanda.
 aku melihat mereka masih bisa tersnyum lebar. Kenapa aku mencemaskan mereka,,sedangkan mereka santai- santai aja ?
tak selang beberapa lama,mereka keluar lagi.Namun tiba-tiba sesosok guru masuk ke kelas.
“ loh, kenapa mereka malah keluar ?” Tanya sang guru tiba-tiba.
“ gak ikut pelajaran bu,” jawab salah satu teman ku.
“ dihukum ? Tanya sang guru lagi.
“ iya bu” jawab anak-anak serempak.
            Wajah sang guru tampak tak mau menceritakan. Entah apa yang di dipikirkan. Tapi sang guru seperti tak mengerti.
“ kalian tahu, tentang sekolah kita ini ?” tanya sang guru tiba-tiba.
Tak ada yang menjawab pertanyaan sang guru aku dan teman-taman merasa bingung dengan pertanyaan sang guru.
“sekolah kita ini menyandang gelar RSBI,bagaimana mempertahankan kalau murid nya suka minum?” perkataan sang guru, membuat semua anak terdiam.
“ kita tidak usah mengurus mereka. Biarkan mereka menjalankan hukuman mereka. Kita teruskan pelajaran kita.” Perintah sang guru.”
“ satu lagi guru berkomentar. Berarti memang kelas ini yang bermasalah.” Gumam ku dalam hati.
            Pelajaran usai. Aku dan teman-teman ku menuju ke kantin. Aku melihat sekerumunan kakak kelas di depan kelas nya. Mereka bermain gitar dan menyanyi bersama.
“kapan kelas ku seperti itu ?” kataku dalam hati.
“ sekolah idaman…?” aku mengingat ingat.
“ sekolah idaman,, kelas idaman ???  mungkin hanya harapan.

            Seminggu berlalu. Hukuman yang diterima telah usai. Kini tampak seperti biasa.Mereka tampak sangat bahagia.Akhirnya mereka dapat mengikuti pelajaran lagi.
“ aku sudah kapok melakukan kesalahan.” Kata tyo, salah satu anak yang dihukum.
“ Sekarang kita harus janji akan jadi lebih baik dari sebelumnya. Kata ketua kelas.
“ kita janji” jawab anak-anak serempak.

                                                                                                      Agatha Puspita R.


Masih bingung setelah lulus SMA/SMK/MA???
Yukkk daftarkan segera diri kamu menjadi mahasiswa STKIP PGRI Nganjuk. Ada Lima Program Studi yang dapat kamu pilih yaitu Prodi Pendidikan Matematika S1, Prodi Pendidikan Ekonomi S1, Prodi Pendidikan PPKn S1, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris S1 dan Prodi Pendidikan IPA S1.


Ayo jangan ragu lagi kuliah di STKIP PGRI Nganjuk, kalo ada yang lebih dekat kenapa harus yang jauh. Biaya pendidikan di STKIP PGRI Nganjuk juga terjangkau, lalu tunggu apa lagi ayo segera datang Ke Kampus STKIP PGRI Nganjuk di Jalan A.R Shaleh No.21 Nganjuk atau cek websitenya di stkipnganjuk.ac.id ataul ikuti ink berikut ini Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) STKIP Nganjuk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If you have question, please written in comment column